Mengarungi Lautan Kepulauan Komodo Bersama Malisse (Part 1)

18:40:00


Hai guys!! So long from the last time I never tell my story again. Beberapa bulan lalu gue winning trip to Bali but I don’t tell you how I arrange my own itinerary yet. But I’m promise, I will. Hehe. Seneng banget akhirnya balik cerita lagi tentang perjalanan mimpi gue 5 tahun lalu dan akhirnya my dream comes true. Ya, gue udah ngimpiin nginjek tanah flores sejak gue semester 1 dan baru terealisasikan sekarang, but its okay. Dream needs time actually. Cukup bisa dibilang mahal untuk jalan-jalan ke flores, makanya gue butuh waktu ekstra untuk nabung. Jadi jangan sedih. Hehe.

Oke ini perjalanan gue ke Flores untuk explore 2 destinasi yaitu Eksotisnya kepulauan komodo di Labuhan Bajo dan Desa di atas awan Waerebo. First, I will tell you my experience about komodo island. Banyak yang harus gue persiapin sebelum berangkat ke flores. Mengingat Flores yang berada di Nusa Tenggara Timur yang mana trip dalam negeri terjauh selama gue idup. Gue percaya bahwa orang-orang timur Indonesia baik-baik parah. That’s why I want to explore the east of Indonesia first before west wkwkw. (Bukan berarti orang-orang bagian barat jahat jg sih. Disisi lain, alam Indonesia timur itu the best, gunung maupun lautnya).
Sebelumnya gue pengen naik Kapal Pelni dari Lombok/Surabaya. Banyak pertimbangan yang bikin gue mikir ribuan kali.

  1.  Cuaca bulan itu yaitu September masih parah, ombak gede banget, dan Lombok lagi gempa parah. Gue urung niat.
  2.  Ngehabisin waktu di lautan selama 4-5 harian mungkin bikin gue keok. Karena pertama kali naik kapal dengan waktu perjalanan yang lama dan sendiri juga PR bgt, mungkin beda cerita kalo udah nyoba sebelumnya bareng temen-temen rame.
  3. Orang tua ga ridhlo kalo gue naik kapal selama itu. Restu orang tua adalah kunci kelancaran selama perjalanan! Jadi jangan dianggep remeh.
Finally, gue memutuskan naik pesawat ajalah yang cepet dan ga bosenin di jalan. First thing yang harus disiapin adalah Flight return Jogja-Labuhanbajo dan sebaliknya. Cukup mahal untuk terbang dari Jogja ke Labuhanbajo. Semua penerbangan transit ke Bali dulu.

  1. Gue dapet harga sekitar Rp 1.426.100,- Ini aja udah promo parah kepotong Rp 125.000 dari airyrooms. Waktu berangkat gue menggunakan maskapai NamAir, pukul 05.30 WIB dan sampai di Labuhanbajo 11.00 WITA.
  2. Dan pulangnya dengan harga Rp 1.531.000,- dgn WingsAir ke Bali terus pindah maskpai Lion Air ke Solo.
  3. Tipsnya, cari promo jauh-jauh hari. Kalo bisa setengah tahun sebelum kalian berangkat. Gue sih booking H-1bulan waktu itu.
Mahal kan? Okay but trust me,still worth it!

Jogja – Labuhanbajo (Minggu, 2 September 2018)

Masih di dalem pesawat dan mendekati landing, bener-bener ya, gue langsung jatuh cinta sama Labuhanbajo dong. Ga ngerti lagi bagus banget laut dan gugusan pulaunya. Langit dan lautnya dong biru banget, banyak banget bola-bola awan di atas langit saking bersihnya tuh langit ga kaya di Jawa yang udah banyak pabrik-pabrik jadi kotor abis.

Bandar Udara Komodo, Labuhanbajo, Nusa Tenggara Timur
Gila nggak tuh ini langit ga diedit sama sekali udah gitu dari sononya. Kalo kata Ines, ni langit kaya renderan vray (Yang anak arsitek pasti tahu)
Gue melanjutkan perjalanan gue dan bertemu Ines, Sahabat gue yang akhirnya gabung trip gue ke Komodo. I’m happy to see her, sekalinya lama banget ga ketemu, eh ketemunya di Labuhanbajo. Dia flight direct dari Surabaya. Perjalanan gue lanjutin ke penginapan yang worth it juga karena deket banget sama pelabuhan dan murah. Rp 150.000,-/rooms for two person per day. Kamarnya bersih dan ada kipas angin. Kipas angin penting! Disini panas banget parah! Penginapan gue namanya Hotel Mutiara, tempatnya ga jauh dari pelabuhan Labuhanbajo dan Le pirate.


Hotel Mutiara Labuhanbajo
Hotel Mutiara persis di bawah restoran Mediterraneo.
Setelah merebahkan badan gara-gara 5 hours flight dan jetlag gue jalan-jalan ke sekitar dermaga untuk cari kapal buat LOB (Living on board) selama 3 hari 2 malam. Susah banget asli karena gue berangkat pas weekdays. Kapal sailing kebanyakan berangkat sail tiap weekend dan kalopun ada itu private trip, bukan join trip kaya gue.

Dermaga Labuhanbajo
Banyak kapal-kapal dari Jakarta, Surabaya, Makassar, Papua. Bahkan kalian bisa ke Karimun Jawa di Jepara lewat sini juga lho!

Foto bersama anak lokal.
Setelah lama mencari dan menimbang berbagai macam tawaran 2 hari 1 malam aja gue menemukan satu trip yang mau 3 hari 2 malam dan kebetulan berangkat besoknya. Seneng parah karena gue dapet harga murah. Yang biasa trip jual seharga Rp 2jt – 2,3jt.
“Untuk harga trip murah cuma bisa lewat gue atau Instagram @inicetrip . Harga yang gue dapet belum tentu sama dengan harga kalian. So, kalo kalian tertarik bisa ngehubungin Instagram diatas yaaa J
Oke kita mengarungi lautan bersama Malisse, nama kapal kita selama LOB. Fasilitas yang gue dapet mengarungi lautan selama 3 hari 2 malam ini yaitu :

  1.  Living on board
  2. Cabin room with fan/AC (Harga AC beda lagi, gue pilih fan)
  3. Meal on board and snack selama trip. (Ga takut kelaperan asli, semua udah ditanggung perut kalian. Makanannya pun bervariasi dan enak parah. Love it!)
  4. Alat snorkeling (Gogles & Fin)
  5. Air besih buat mandi.
  6. Exclude fee entrance Rinca & Pulau Komodo (Memang semua trip gaada yang include fee entrance dan ranger).  Entrance Rp 110.000,-/person Ranger Rp 100.000,-/group. Kalo udah bayar di Pulau Komodo kalian gaperlu bayar di Rinca, begitupun sebaliknya. 1 ticket for entrance those island.
  7. Amazing Experiences!!!!
Gimana? Masih di rumah aja yakin?

Sailing Day (3-5 September 2018)

I’m so excited!! Finally this day came to me. Mau nangis tapi malu sama yang lain. Udah kepalang terharu yaudah nangis didalem cabin room, sambal nulis. Wkwk

Malisse bawa 13 penumpang dan 3 abk dan 1 kapten. Kita mengarungi bersama kapten Syam yang udah gue anggap orang tua gue sendiri di sini. He’s so nice and humble. There is so many things that I can get from him. What an experience, feel so blessed. Dari 13 penumpang gue dan Ines orang local Indonesia, yang lain bule-bule. It’s okay because they re so friendly and humble. Mereka nice bgt dan always curious about anything what happens in Indonesia, especially Mae and Eddie from Taiwan. We’re so close to them. Sleep late just for sharing each other about culture. Ada juga Marion dan Thomas dari Perancis. All of them so nice.

Perjalanan lanjut dan view sepanjang lautan ga pernah ga bikin shock. Tiap lewat gugusan pulau pasti langsung shock. How could this island was so beautiful, biru lautnya, awan yang mengepul, dan warna padang savanna pulau ternyata cocok sekali dipadukan bersama secangkir kopi flores yang kala itu sering gue minum. Ah, indah sekali perjalanan gue kali ini. Alhamdulillah, gue bersyukur banget.

Gugusan pulau-pulau di sini itu kaya cerita-cerita legenda jaman dulu. Magical bgt!

Kanawa Island – 11.00 WITA.

Butuh waktu sekitar 1-1,5 jam dari Labuhanbajo ke Kanawa. Kita snorkeling disana. Ternyata bawah laut nya indah banget dong, gue melongo terus akhirnya bisa liat nemo langsung di habitatnya bersama ikan-ikan cantik lainnya. So sad I cant capture the underwater because I have no underwater camera, but its okay. The important thing is the experiences. Ngayem-ayem diri sendiri Hehehe. Cukup bersnorkling ria dan melihat terumbu karang di kedalaman 2 – 4 m, gue memutuskan untuk jalan-jalan masuk ke pulau. You need to pay again Rp 10.000,-/person for enjoy this island.

After snorkling

Jembatan seribu umat, tiap ke Kanawa pasti orang-orang foto disini.

Ayay captain kita berlabuh di pulau sana saja ya! Hehe

Manta Point - 12.30 WITA

Sambil menuju Manta Point kita disajikan oleh awak kapal makan siang yang wuenak pwol sumpah! Gimana nggak, makanan serba ikan ini mantul, mantap betul. Setelah snorkling dan panas-panasan akhirnya perut bisa keisi juga. Keseruan juga ditambah makan bersama temen-temen baru dari negara yang berbeda-beda. Satu sama lain ngobrol-ngobrol, saling kenalan, saling dapet jodoh. Gue sih enggak. :( Perjalanan memang cukup jauh, Manta pun terkadang nongol terkadang tidak. Arus deras sekali hingga kapten akhirnya memutuskan untuk terus. Manta sesekali muncul dipermukaan tapi hanya sedikit, dan tidak semua orang melihatnya, so sad but I wish I could meet you again soon Manta!!!!


Luch with view
Makan siang dengan pemandangan spesial, istimewa banget!!! Nulis gini jadi kangen :(
Selama perjalanan juga ga abis-abisnya gue dibikin takjub dan ga pernah bosen melongo. Gue mungkin bisa sejam duduk di deck atau ujung kapal betah di bawah sinar matahari yang panasnya bisa nyampe 1000 derajat cuma sekedar melongo doang sambil mikir-mikir yang gapenting. 

Gugusan Pulau di Kepulauan Komodo
Ini view yang bikin gue melongo terus. 

Pink Beach - 15.00 WITA

Pink beach ditempuh cukup lama sampe-sampe gue ketiduran dong saking lamanya. But still in the same view gapernah bosen-bosen. Selama diperjalanan gue ngobrol dengan Mae dan Eddie, they are so adorable. Mae is a blogger too but have 3 books already and I'm still in blogging wkwkw. Eddie is a banker but loves traveling. Mereka banyak ngajarin gue untuk berani "out of my comfort zone" So literaly its blown my mind.

Malisse berlabuh cukup jauh dari pantai, dan kita harus berenang lagi menuju Pink Beach. Well, we should swim again! Which is so fun. huvt (Padahal sih capek gila parah jauh bet) Haha. Ada opsi untuk kalian yang gabisa renang jika kapal berlabuh cukup jauh dari bibir pantai. Ada ojek boat kecil yang bisa anterin kalian ke daratan. Biayanya sekitar Rp 20.000,- untuk bolak balik. Sedikit mahal mengingat jika jarak tempuh Malisse berlabuh itu aslinya deket banget parah. But yaaaa, Malisse juga gabisa terlalu deket karena kapal bisa ngehancurin terumbu karang karena terlalu dangkal. 


Pink Beach
Ini another view from top of Pink beach.
 

Setelah puas explore Pink Beach, waktunya untuk berlabuh karena hari mulai gelap. Malisse berlabuh di daerah pulau Komodo. Gue dan temen-temen kapal lainnya mulai beristirahat and take a dinner. Ditemani dengan sunset kala itu. Sekali lagi, gue bersyukur bisa kesini. Pengalaman yang sangat berharga bagi gue.

Komodo Island
Day 1 sailing trip diakhiri dengan senja yang cantik parah. 



BERSAMBUNG KE PART 2

You Might Also Like

0 komentar