Dari Mataram pukul 10.00 WITA, kita carter angkot menuju Pelabuhan Kayangan. Biaya carter ini sekitar Rp 250.000. Karena kita ber-8 maka jumlah tersebut kita bagi, jadi perorang hanya membayar sekitar Rp 35.000 saja. Sebelumnya kami sudah membeli perlengkapan logistik untuk keperluan perut di Pulau Kenawa. As we know, pulau Kenawa ini tidak berpenduduk dan tidak ada mata air. Jadi harus membeli air mineral dan sedikit bahan makanan untuk 2 hari. After the long ride, akhirnya sampai juga di Pelabuhan Kayangan sekitar pukul 13.30 WITA. Pelabuhannya tidak terlalu besar, kapal menuju Sumbawa juga ada tiap jamnya, jadi nggak cukup khawatir. Sementara menunggu, saya dan teman-teman makan siang di warung makan disekitar pelabuhan. Waktu menunjukan 14.30 WITA kami memutuskan untuk bergegas menaiki kapal. Harga tiket untuk kapal penyeberangan Kayangan-Pototano sekitar Rp 15.000. 

Sepanjang perjalanan menuju Sumbawa I've never get bored. Laut biru menghentang luas menemani saya dan teman-teman waktu itu. Lalu pada pukul pukul 17.30 kami tiba di Pelabuhan Pototano. Sesampainya di pelabuhan kami segera menemukan boat untuk menyeberang ke Pulau Kenawa. Setelah mencari-cari harga boat yang cocok di kantong kami semua akhirnya diputuskan untuk memilih boat dengan harga Rp 250.000 PP. Sebelumnya ada yang memberi harga Rp 300.000-Rp 500.000. 

Tips : Boat murah meriah. Lebih baik cari boat yang termurah selama di Pelabuhan Pototano, jika masih dirasa kurang murah, kalian coba untuk menawarnya. Ajak ngobrol-ngobrol dulu abangnya, jangan tergiur oleh harga-harga yang ditawarkan katanya murah. 

Waktu menunjukan 18.30 WITA, dan kami menyeberang ke pulau Kenawa! I'm so excited! Pulau Kenawa adalah mimpi saya sejak semester 1. Tau bahwa ada pulau kecil nan unik ini ya dari temen-temen dulu. And suddenly I'm fallin in love with it. So muuuuch! Akhirnya setelah 30 menit perjalanan sampailah kita di Pulau Kenawa. Ekspetasi sebelum sampai di Kenawa bakal gelap gulita tanpa penerangan, ternyata pulau ini tidak segelap perkiraan saya. Malam itu sedang fullmoon, jadi cahaya bulan menyinari kami semua (Aduh kaya sailormoon saja nih). Karena baterai kamera saya hanya tinggal 2 strip dan saya ingin menjaga daya baterai ini, maka sepanjang perjalanan saya tidak mengabadikan apa-apa. Sadly but it's okay. Kegiatan pertama kali saat sampai di Kenawa, apalagi kalo bukan masak! Selagi beberapa teman saya masak, saya membantu mendirikan tenda. Tetapi saya memilih tidak tidur di tenda. I've suggest to my friends, bahwa kayanya gaperlu mendirikan tenda. Tinggal gelar sleepingbag and then you sleep. You'll flirting with nature man! Kapan lagi tidur beralaskan pasir pantai putih bersih dan beratapkan ribuan bintang? But my friends ignored them and just did what they want. It's okay,tapi saya juga bantu. After we finished all of them, kita tidur.

Sunrise pulau Kenawa bener-bener gila! Saya bangun pukul 06.00 WITA, sementara teman-teman saya masih tertidur pulas di tenda mereka. Saya hanya sendiri di bibir pantai melihat laut dan bukit kenawa. My wishlist already taken! Dan saya benar-benar sangat bersyukur. Ini penampakan Kenawa pagi hari.

Bukit Pulau Kenawa (Kelihatannya aja pendek, padahal sih......)

Love these Savanah 💙

Pemandangan keseluruhan pulau dari puncak bukit Pulau Kenawa

Kegiatan yang bisa dilakuin waktu di Kenawa banyak! Kalian bisa gulung-gulung di sepanjang savanah, snorkling di laut yang bening abis, meditasi di puncak bukit, hingga makan cumi tangkapan langsung dari laut saat surut! Kurang apa lagi? Mau foto-foto ala 'Local People' ? BISA BANGET!

Squad

Mau foto di pinggir pantai sambil santai?


Apa mau foto sambil makan semangka?

Bisa banget!

Karena di Kenawa mimpimu jadi kenyataan! Kecuali yang ini.....

Kalo nggak punya pasangan ya nggak bisa mblo. LOL

Kenawa Island, 2 Agustus 2015

Kami menghabiskan waktu 2 hari di Kenawa dan waktunya kita untuk pulang. Di hari kedua ini kami memutuskan untuk membersihkan sampah yang ada di pulau ini. Sayang sekali, di pulau seindah ini masih banyak sampah berserakan. Kami hanya mampu membantu sedikit dengan memungut sampah yang ada dengan bantuan turis asing. Glad to know bahwa bule-bule bahkan sangat peduli dengan sampah, padahal ini bukan negaranya tetapi mereka tetap menjaga kelestarian dan kebersihan tempat yang mereka kunjungi. And how about you? Masih mau kalah sama bule? padahal negara sendiri loh!

Cheers, Pampam