Pesona Rinjani (3726 mdpl) part 1

05:31:00

Hai, kembali lagi gue mau nulis lagi tentang perjalanan gue. Semoga cerita gue kali ini bisa menghibur dan bermafaat buat kalian semua. Kali ini gue mau bagi info sama kalian tentang My long trip gue yang baru aja gue selesein bulan Juli kemarin. Yak, gue berangkat bersama kesepuluh temen gue. So in love with them!!! Gue jatuh cinta sama mereka. Nggak semua gue kenal, hanya beberapa, sebagian temen satu jurusan di kuliah, ada yang beda fakultas, dan ada yang kuliah di Yogyakarta. Gue waktu itu sebetulnya rencananya cuma mau ke Bali lagi, tapi mumpung ada barengan ke Lombok jadi berangkat!!!!!


Gue booked tiket kereta Api 3 bulan sebelum keberangkatan gue ke Lombok yaitu tanggal 22 Juli. Jadi gue pesen dibulan April waktu itu tanggal 24. Tujuan gue ke Banyuwangi dulu, naik kereta ekonomi Sri Tanjung. Harganya Rp 100.000,-/orang. Kalo booked mendekati hari H lebih mahal lagi tuh. Sempet ada drama karena gue booked tiket via online terus nyari ATM se-Solo Raya eror semua hari itu, nggak tau kenapa apes banget mau transfer dibikin cobaan kaya gini, karena kalo telat dikit aja gue nggak bisa satu gerbong sama temen-temen gue. Mereka udah pada booked tiket tanggal 22 April. So I was late two days! Gue baru punya duit tanggal 24 sih. Akhirnya mau nggak mau gue booked di Stasiun Lempuyangan. Parah antriannya panjang abis bikin emosi gue tambah naik hari itu! But I won't give up. Gue marah-marah sendiri, ngomel-ngomel sendiri, antri sendiri. Parah. Finally I got this! Tiket udah gue booked dan udah tenang sedikit karena bisa satu gerbong bareng temen-temen gue. Sementara itu gue nabung......... 

Malem sebelum gue berangkat, kita semua kumpul untuk cek barang-barang yang harus dibawa. Gue sama temen-temen sepakat untuk bikin kaos bareng, biar ada moment yang gabisa kita lupain. Kaos seharga Rp 75.000,-. Untuk barang-barang pribadi yang gue bawa yaitu :
1. Carrier 60L atau lebih
2. Kaos sebanyak 4
3. Wind Blow Jacket
4. Flanel 2
5. Celana Gunung (Short) 1
6. Celana jeans (Short) 1
7. Celana Gunung (Long) 1
8. Celana training 1
9. Daleman
10. Socks 1 pasang
11. Gloves 1 pasang
12. Sandal gunung 1 pasang
13. Sepatu gunung 1 pasang
14. Trekking stick
15. Sleping Bag
16. Plastik
17. Alat mandi
18. Jas Hujan
19. Bahan makanan (Kornet,agar-agar,sarden,susu)
20. Makanan Ringan
21. Botol Minum 1 L
22. Obat-obat pribadi

Langsung aja, 22 Juli 2015

DAY 1 : 22 July '15
Kebetulan gue berangkat H+2 Lebaran. Jadi lumayan rame stasiun Lempuyangan waktu itu, Gue berangkat sekitar jam 08.00 WIB. Sebelum berangkat kita semua berdoa dulu, semoga perjalanannya diberi keselamatan. Karena perjalanan cukup jauh, yaitu almost 15 hours. Didalem kereta isinya cuma cerita, curhat, kenalan, ketawa-ketawa, tidur, makan, udah gitu aja terus selama 15 jam. Seru banget, ketawa terus. Perjalanan nggak kerasa soalnya emang didalem kereta udah kaya rumah sendiri. Ini penampakan foto-foto temen gue.

Temen satu jurusan gue, Hendra (kiri), Nesty (kanan)

Nesty Alfido in black and white

Ini waktu kereta berhenti agak lama, lupa dimana


My favorite couple, Fathul dan Wiku

Ojan

TRIMASKENTIR, Ismed (kiri), Budi (Tengah), Ojan (Kanan)
Selama di Kereta banyak sharing sama orang baru, terus kita ketemu orang Lombok asli, mereka satu keluarga dengan 2 anak. So, kita dikasih cara agar murah untuk sampai Lombok, jadi kita mengikuti mereka sampai Lombok. Yeaaaaayyyy!!! Banyak orang baik di Lombok.

Perjalanan sampai sekitar jam 22.00 WIB di stasiun Banyuwangi Baru, terus ke pelabuhan Ketapang, gue nyebrang waktu itu bayar Rp 7.000,- untuk sampai Bali. Kita langsung berangkat waktu itu, selama di kapal gue cuma tidur mulu. Sedikit nggak mood soalnya ada masalah hati sih. He-he. Lanjut kita sampai di Pelabuhan Gilimanuk pukul 23.00 WITA. Horeeeee, Bali again! Gue selalu suka aroma pulau Bali. Di pelabuhan karena kelaperan semua, akhirnya kita beli nasi bungkus di sekitar pelabuhan seharga Rp 6.000,- doang. Kenapa gue bilang 'doang'? Karena dalemnya itu ada Ayamnya, gila murah banget. Sambil makan, kita semua istirahat dulu, mandi, dll. Jam menunjukan pukul 00.00 WITA, gue sama temen-temen jalan ke terminal Bali deket-deket pelabuhan, sekitar 10 Menit aja udah sampe terminal. Terus kita lanjut naik Bus dengan harga Rp 35.000,-/orang, sampai pelabuhan Padang Bai. Perjalanan memakan waktu hingga 5-6 Jam. Di Bus kita semua tidur dan tau-tau udah sampai Padang Bai. Di pelabuhan kita nunggu sebentar sampai pukul 06.30 untuk melanjutkan lagi naik Kapal ke Lombok. Kita istirahat di Masjid pelabuhan, untuk sholat dan sekedar merebahkan badan.

DAY 2 : 23 July '15
Pukul 06.30 WITA kita berangkat ke pulau Lombok, perjalanan memakan waktu sekitar 4 jam dengan harga Rp 35.000,-/orang. So excited. Soalnya baru pertama ini gue ke Lombok, dan dalam waktu 4 jam lagi gue sampai di Lombok!!! Wohoooooo!! Selama dikapal gue naik ke deck atas untuk liat pemandangan, dan mostly disitu kebanyakan bule. Bule aja excited sama Indonesia, masa kamu enggak? HE-HE. 




Sampe ketiduran, anginnya kenceng banget, syahdu 

Lagi sharing sama bule, Thomas

Mostly, yang tau Thomas ngomong apa cuma gue, yang lain ngerti ngerti dikit aja =)) Sampe sekarang gue masih Keep in touch sama Thomas lewat kontak Whatsapp yang dia kasih. 

Ely yang habis muntah-muntah


Laut Lepas (1

Laut Lepas (2)

Di Kapal kita ketemu sama Thomas (25th), asalnya dari Chili. Tapi dia bekerja di Australia. Katanya, ini pertama kalinya dia datang ke Indonesia, dan jatuh cinta dengan Indonesia. Jadi dia yang bener-bener dateng sendiri ke Indonesia dan bingung mau kemana, akhirnya dia memutuskan ke Gili Trawangan. But, I'm recommended him to join with us. Dari pada ke Gili yang rame banget, mending ikut kita ke Rinjani, dan dia mau. Untuk perlengkapan yang dia bawa gue rasa lebih komplit dari pada kita. So far so good! Banyak pengalaman yang kita bagi, walaupun Inggris gue sedikit ancur. HE-HE.

Sampai di pelabuhan Lembar sekitar pukul 11.30 WITA. Berhubung Thomas bawa Motor, dia ngikutin kita dari belakang. Kita naik angkot untuk sampai ke Mataram. Harganya Rp 15.000,-/orang. Sebenarnya sebelum itu sudah ditawar mati-matian sama keluarga yang kita temui di Kereta. Jadi dari tadi kita sama mereka terus. Sampai Mataram sekitar 12.30 WITA. Kita berpisah dengan keluarga Pak Sabar, karena mereka beda jurusan. Sambil menunggu temennya temen gue Fathul pulang kerja, kita makan siang dulu, kita cari makan di pasar Narmada, dengan harga Rp 10.000,- kita udah bisa makan banyak, enak, dan murah disitu. 


Lagi pada makan di Pasar Narmada

Rp 10.000,-/Orang pilih sepuasnya 4 menu, 1 Lauk, 3 Sayur (Btw, yang jual Cantik)

Setelah makan, kita lanjut mau ke Rumah temennya temen gue (Lupa namanya), rumahnya sekitar Narmada. Disitu kita istirahat, packing (pilih-pilih barang yang harus dibawa apa aja sama bagi-bagi barang kelompok, gue kebagian nesting sama roti), mandi, dll. Sekedar cerita, sharing, dan bercanda. Untuk malem kita makan sate Bulayak. LumAyan enak, tapi bukan favorite gue. Kurang cocok sama masakan Lombok sih, tapi kalo laper sih apa aja masuk. HE-HE. Sate Bulayak satu porsinya dihargai Rp 10.000,-. Kalo gue yang penting murah aja sih (Red).  Malem itu gue tidur pules banget, mungkin karena gue kekenyangan sama capek.

DAY 3 : 24 July '15
Pukul sekitar 05.00 WITA kita siap-siap lagi, mandi dan packing lagi, persiapan buat di Rinjani selama 5 Hari 4 Malam. Pukul 06.30 WITA dijemput oleh angkot yang sama yang kita pesan waktu di pelabuhan dengan harga Rp 25.000,-/orang. Jadi sebelum itu kita udah bilang ke sopirnya untuk dijemput di Narmada pukul 06.30 WITA. Rencananya kita mau muncak lewat jalur Sembalun, maka sebelum itu gue sama temen-temen gue mau belanja dulu di Pasar Aikmel. Banyak sekali sayur dan buah yang kita beli, untuk masak kelompok diatas, belanja ini menghabiskan uang sebanyak Rp 15.000,-/orang. Di pasar ini juga kita membeli makanan buat sarapan seharga Rp 7.000,-/bungkus, kita makan dijalan. Dijalan menuju basecamp Sembalun kita foto-foto. Lombok indah sekali, nggak nyesel gue jauh-jauh ke Lombok. (kebanyakan, orang-orangnya yang difoto)


Thomas and his pose


Nesty (Emak), Temen gue yang selalu pengen bok*er dimana-mana.


Thomas, Wiku, Ismed, Budi

Fathul

(Gue) Fotonya dengan susah payah karena Mobilnya jalan terus, medannya naik turun.



Full Team, bareng penduduk asli Lombok yang mau muncak juga 3 orang.

Sampenya di Basecamp Sembalun pukul 09.30 WITA, sebelumnya kita sudah mengisi formulir dan pendaftaran. Isi dari form tersebut yaitu barang apa saja yang dibawa, nama orang yang akan mengikuti aktivitas (KTP), serta berapa hari di Rinjani. Tiap orang dikenakan harga Rp 10.000,-. Sesudahnya kita persiapan lagi sebelum benar-benar jalan. Pemanasan badan, supaya waktu jalan tidak keram. Setelah siap lalu kita berdoa lalu berangkat, jam menunjukan pukul 10.00 WITA. Sempat salah jalur waktu diawal,untung ada anak kecil yang ngasih tau kalo kita wrong way, lalu kita putar arah kembali ke jalur yang benar. Pertama kali mungkin jalurnya tidak terlalu berat, tetapi lama kelamaan lelah juga, gue sempat memimpin barisan didepan bersama Thomas. Gue ngobrol dengan Thomas, dia sempat nantangin gue buat jalan cepet-cepet duluan sampe pemberhentian berikutnya. Tapi gue tolak, yakali gue bisa ngalahin Thomas, kaki dia aja lebih panjang dari gue, gue dikit-dikit minum, berhenti sebentar, lah dia mah jalan mulu nggak pake berhenti. huhu. Sampai juga di savana Sembalun, sebelumnya temen gue Nesty terkena mountain sickness, yaitu efek yang terjadi jika badan dan cuaca tidak sinkron, cuaca yang panas tetapi dingin ngebuat penglihatan Nesty sedikit gelap dan kepalanya pusing. Untung gue bawa obat-obatan yang bisa ngebantu ngeringanin gejala tersebut, gue kasih madu sama obat sakit kepala, terus gue tinggal lagi. Gue masih didepan, dan sendirian. Gue ngerasa yakin kalo savana Sembalun tidak terlalu panjang, tetapi perkiraan gue salah. Hajar terus ini mah!!!! Here we go SEMBALUN!!!

Suasananya adem-adem panas


Kelelahan


Temen gue dari Solo, tapi nggak berangkat bareng, kita ketemu di Lombok. Vicky

My favorite
Pukul 12.30 WITA kita tiba di pos 1, waktu di pos 1 gue udah sama Nesty lagi, dia kalo jalan emang cepet sih. Salut. Padahal habis kena mountain sickness tapi dia tetep semangat. Sambil ngobrol-ngobrol, minum, nungguin temen-temen yang lain, sementara Thomas udah duluan nggak tau sekarang dia dimana. Mungkin sudah sampai diatas jauh sebelum kita. Lalu perjalanan dimulai lagi hingga pos 2. Pukul 15.00 WITA. Gue sambil nunggu temen-temen yang lain ngisi air minum di Mata air sebanyak 4 botol, tiap botolnya 1 L dan itu ngantri banya banget orang, parah. Gue sama Nesty nunggu cukup lama, yaitu sekitar 2 jam an. Jadi temen-temen gue sampe itu pukul 17.00 WITA. Karena menurut temen-temen ini udah larut maka diputuskan untuk bermalam di pos 2.


Sore di Pos 2

Sekitar pukul 15.00 WITA (Pos 2)

Puncaknya udah keliatan tuh dibelakan, makin semangat. (Pos 2)

DAY 4 : 25 July '15
Hari berikutnya gue bangun pukul 05.00 WITA, karena sadar waktu itu langit indaaaaah banget.......

Golden sunrise Sembalun, Rinjani

Hendra
Setelah puas ngeliat golden sunrise, pukul 07.00 WITA kita sarapan, dan ini menu kitaaaaaaaaa.....

Jangan tanya rasanya, enak pokoknya. Ini itu biskuit marrie dan khong Guan dijadiin satu, dikasih susu coklat bubuk sama susu kental manis, kasih air panas. 

Perjalanan kita lanjutin lagi, pukul 09.00 WITA kita jalan lagi menuju pos 3. Katanya perjalanan ini cukup menantang karena bakal nemuin BUKIT PENYESALAN. Sesampainya di pos bayangan kita bertemu volunteer wanita 3 orang (2 orang indonesia, 1 orang london). Mereka semua notabene berasal dari Jakarta, dan hanya ingin mendaki di Rinjani, tidak ada misi selain sampai puncak. Sangat terharu mendengar cerita ibu-ibu ini, mereka sangat kuat. Walaupun umur mereka yang tak lagi muda. Usai sharing cerita kita dengan ibu-ibu luar biasa tadi kita melanjutkan lagi pukul 09.30 WITA. Hingga sampai dipos 3 sekitar pukul 10.30 WITA, nggak lama gue langsung jalan lagi sendiri bersama Ely, yang lain masih istirahat. Sesampainya di Pos bayangan pukul 11.30 WIB gue istirahat bersama yang lain. Berasanya kaki nggak ngebentuk kaki lagi itu, capek, laper, haus, kepanasan, jadi satu. Didepan gue liat ada Bukit Penyesalan.

Masih cakep :3


Budi kelelahan hingga ketiduran

Nggak ada muka lelah sama sekali ? Padahal sih hmmm......

Pos bayangan antara panas sama dingin itu berganti cuma hitungan menit

Kalo gue nggak mau kelamaan di Pos bayangan, gue merasa tertantang sama Bukit Penyesalan, maka gue memutuskan untuk lanjut, sementara temen-temen gue pada tepar di pos bayangan. Baru jalan sekali dua kali belum berasa, lanjut ke bukit kedua udah agak pesimis, bukit ketiga aja udah ngos-ngosan nggak karuan, terus gini sampe bukit ke 6 jalan modal nekat sama pengen sampe puncak, nggak bikin gue down. Tapi Bukit penyesalan bener-bener deh, asli bikin nangis!!! Oke gue lebay, tapi gue nggak nangis. Singkat cerita gue udah sampe di Plawangan Sembalun dengan drama-drama yang ada di bukit Penyesalan tadi. 


Say Hallo to Bukit Penyesalan

Plawangan Sembalun

Sampe susah melek, anginnya kenceng banget

Halo Puncak!




Bersambung.......

You Might Also Like

0 komentar