Srau Beach Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Kembali ke topik, gue bakal menceritakan tentang pengalaman gue berkunjung ke Pacitan kemarin. Selama 2 hari 1 malem berada di kota pesisir pantai itu bersama 2 temen gue, yang dari Ungaran namanya Mbak Anis, dan yang satunya dari Australia namanya Mike. They are so adorable. Mike ditemukan oleh Mbak Anis di platform couchsurfing. Siapa hayo yang belum tau couchsurfing? Googling deh kalo mau kepoin. Di Pacitan gue pengen banget belajar surfing sama mbak Anis. But sadly I can't do surf karena cuaca yang nggak menentu dan ombaknya belum bisa dikatakan aman untuk pemula. Jadi kita menentukan untuk nge-camp saja.
Kita berangkat menggunakan motor pukul 10.00 WIB menuju Pacitan dari rumah gue yang berada di Karanganyar. Normalnya kita bisa menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan hingga sampai di Pacitan. Tetapi Mike pengen mampir waduk Gajah Mungkur yang ada di Wonogiri. Yea, I haven't been there before too. Tapi tiap dideket rumah gue juga ada waduk. Actually, waduk in this country have the same type though. Tapi gue tetep excited. Sampai lah kita di Waduk Gajah Mungkur tepat pukul 11.30 WIB. Perjalanan memakan waktu 1,5 jam karena Mike yang kurang terbiasa menggunakan motor jadi kita jalan santai banget.
First impression waktu gue nglewatin waduk Gajah Mungkur it was so beautiful, ini pertama kalinya gue mengunjungi Gajah Mungkur. Perpaduan bukit dan waduk ini bakal dikira kalo ini bukan buatan tangan manusia. Tau nggak sih kalo waduk Gajah Mungkur ini bisa mengatasi kebutuhan air se-eks karesidenan kota Solo lho! Luar biasa kan? Saking luar biasanya ini menjadi proyek pemerintah kota Wonogiri yang cukup diacungi jempol karena selain bisa memenuhi kebutuhan air juga dapat menarik wisatawan karena kecantikan waduk ini.
Terdapat banyak sitting group untuk santai sambil menikmati pemandangan waduk Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Kita juga dapat menyewa kapal untuk mengelilingi waduk dan memancing Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Pukul 13.00 WIB kita melanjutkan perjalanan menuju Pacitan. Cuaca sudah mulai mendung dan sepertinya hujan akan datang. Tetap dengan kecepatan yang sangat teramat santai dan medan jalan yang kurang bagus bikin gue ngantuk. Jalan nanjak dan berkelok-kelok berhasil negbuat gue terlena. Sepanjang jalan gue sama Mbak Anis ngobrol. Sedikit menghilangkan rasa kantuk gue yang terlena oleh jalanan kelok-kelok yang entah kapan ujungnya ini. Hingga akhirnya sampailah kita di Pacitan sekitar pukul 14.30 WIB. Finally, jalan tadi ada ujungnya dan bikin pantat gue bahagia. Sebelum ke pantai, kita mampir ke gua Tabuhan, sembari kita istirahat dan makan siang.
Gua Tabuhan ini sendiri merupakan salah satu gua yang terkenal di Pacitan setelah gua Gong. Gua ini terletak di dukuh Tabuhan, desa Wereng, kecamatan Punung. Gua Tabuhan juga bisa disebut dengan gua Tapan, karena letaknya di bukit kapur Tapan yaitu dimana tempat ini biasa untuk bertapa. Keunikan gua Tabuhan ini terdapat di skalaktit dan skalakmitnya dapat mengeluarkan bunyi-bunyian layaknya alat musik. Para wisatawan juga dapat request lagu juga lho dengan membayar dengan tarif yang dikeluarkan oleh para pemusik.
Entrance Tabuhan Cave, Pacitan Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Mike in the cave Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Nah ini dia para pemusik dan penembang (Penyanyi) di Gua Tabuhan Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Setelah menikmati uniknya gua Tabuhan, kita memutuskan makan siang dulu. Kebetulan ibu dirumah masak. Terus sebelum berangkat tadi gue memutuskan untuk membawa bekal untuk kita bertiga jadi kita bisa irit waktu di Pacitan. Ya maklum anaknya gapunya duit banyak, hiks. Hehe.
Tips : Saat di Tabuhan usahakan menggunakan sandal/sepatu anti slip. Soalnya licin banget. Apalagi kalo musim Hujan. Babak belur deh. Jangan lupa jaga attitude ya guys, soalnya di sini masih kentel banget dengan aura magisnya. Bilang salam dan berdoa dulu sebelum melangkah ke tempat tertentu.
Sekitar pukul 15.30 WIB kita melanjutkan ke pantai yang bakal kita kunjungi untuk nge-camp. Perjalanan tidak memakan waktu yang lama karena gue dan temen-temen gue sudah berada didaerah pinggir Pacitan, which mean that we already close to the beaches!!! Yeaaaaay! Sekitar 30 menit kita sudah sampai di Pantai Srau. Biasanya para wisatawan suka pada ngecamp di pantai ini karena memiliki tempat yang lapang untuk mendirikan tenda. Belum lama menikmati suasana pantai tiba-tiba awan hitam menutupi langit. Seketika hujan badai datang. Kadang cuaca emang nggak bisa di prediksi sih. Akhirnya setelah mengetahui cuaca yang tidak memungkinkan kita terpaksa mencari penginapan, dan satu-satunya penginapan yang letaknya sangat dekat dengan pantai ada di Pantai Watukarung. Kesanalah gue bersama temen gue dalam keadaan basah-basah ke tempat tersebut. Huft
Mbak Anis, bahagia banget ketemu air. Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Almost sunset but storm comes after. Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Author Taken by : Mbak Anis Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Setelah hujan reda kita memutuskan untuk segera mencari guest house atau penginapan yang berada di Pantai Watukarung. Tidak memakan waktu yang lama akhirnya kita sampai di Watukarung. Penginapan pertama yang kita datangi adalah Istana Ombak Eco Resort. Price disini bisa dibilang cukup mahal dan bikin syok gue, dan beruntungnya Mike mengobati rasa syok gue tadi dengan membayar penginapan kita. Thanks Mike for your kindness! Hehe.
Istana Ombak Eco Resort ini memiliki arsitektur yang cukup unik. Bungalow khas Indonesia banget dengan atap "ijuk" yang bagi gue merasa kembali ke alam, ditambah kamar mandi outdoor dan kolam renang dengan view pantai langsung menjadi salah satu fasilitasnya. Ah idup gue beruntung banget dah. Haha. Supeeeeeeeeer Happppppyyyyyy!
Morning from the Resort Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Meditasi ala-ala mbak Anis Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Just 2 days I got my taned Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Super happy!!!!!! Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Keesokan harinya kita bermain di sekitar pantai Watukarung dan explore pantai di seelah timur pantai ini. Pantainya masih sangat sepi. Like a private beach, really! Tapi untuk kesana butuh melewati bukit sedikit. Cepet banget, gaperlu lama-lama tracking kaya pantai-pantai private lainnya yang membutuhkan effort tinggi untuk menikmatinya. Cielah gitu. Haha
Watukarung bersih banget! Sepi banget! Padahal hari Minggu loh ini. Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Another side of Watukarung Beach Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Mike's skecth of Watukarung Beach Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Watukarung beach from the top of hill Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Nah itu dia private beachnya. Gue belum tau nama pantainya apa tapi. Taken by : Mbak Anis Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Setelah seharian menikmati pantai dan resort akhirnya kita pulang. Berhubung mbak Anis extend di Pacitan sampe hari Senin dan gue yang harus banget hari senin kuliah maka gue memutuskan pulang duluan. Karena gue sendiri dan naik motor udah jadi makan sehari-hari jadi udah biasa bagi gue. Perjalanan menuju rumah gue cuma membutuhkan waktu 2 jam kurang dengan kecepatan hampir 100 km/jam. Oke gue pamer kemampuan berkendara motor gue sih ini. Haha. Garing.
Budget selama 2 hari 1 malam :
- Bensin PP Solo-Pacitan-Solo Rp 30.000,-
- Makan (Gausah makan mahal-mahal) Rp 50.000,-
- Tiket Waduk Gajah Mungkur Rp 10.000,-
- Tiket Goa Tabuhan Rp 5.000,-
- Retribusi pantai
Free - Penginapan by Mike
Free(for fyi : 1,5jt/night 1 bungalow include bfast for 2 pack and extrabed)
Info dan Tips :
- The best visit waktu summer sih kalo gapengen nyesel udah deteng kesini gabisa surfing, gabisa ngecamp. Biaya resort mahal, gile. Ada murah tapi nggak deket pantai, tapi dikota Pacitannya.
- Jangan lupa beli tahu tuna di kota Pacitan! Super enak, super murah banget!
- Pantai di Pacitan berderet tapi akses menuju pantai yang satu dan satunya sedikit jauh, usahakan jangan pakai motor matic, karena medan jalan yang naik turun dan rusak bikin motor matic cepet rusak.
They were enjoying the swiming pool Taken by : Author Edited with : VSCO/Adobe Lightroom |
Have a good traveling! Thanks for read, Goodbye soon! Pampam!